Kitab Rut terdiri dari 4 Pasal dan 85 Ayat
Rut, adalah seorang perempuan Moab yang menikah dengan Mahlon, salah seorang putra Naomi dan Elimelekh. Suaminya kemudian meninggal karena bencana kelaparan. Rut pada akhirnya menjadi istri Boas dan memperanakkan Obed, kakek Raja Daud dari Israel serta menjadi inti cerita Kitab ini.
Kitab Rut digambarkan sebagai kitab tentang kesetiaan manusia. Kitab ini menunjuk pada masa Hakim-hakim dan memberikan gambaran mengenai kehidupan sehari-hari bangsa Israel pada waktu itu.
Pada dasarnya kitab Rut merupakan kisah persahabatan Rut dengan ibu mertuanya, Naomi. Kitab ini mempunyai daya tarik tersendiri, sebab mengingatkan kita bahwa Raja Daud adalah seorang keturunan Rut dan suaminya, Boas. Lebih dari itu, dilihat dari sudut kemanusiaan, Yesus dapat menelusuri nenek moyangnya melalui Rut (Mat 1:5).
Dengan demikian kitab ini menceritakan kepada kita bahwa keluarga penebus, yang darinya seribu tahun kemudian dilahirkan Sang Penebus, mempunyai seorang anggota keluarga yang bukan Yahudi.
Allah memperhatikan segala segi kehidupan sehari-hari masing-masing umat-Nya. Ini terlihat dalam campur tangan Allah dalam hubungan antar manusia:
1. Dalam kesetiaan Rut kepada Naomi dalam dukacitanya Rut 1:1-22
Ketika Elimelekh, suami Naomi, meninggal, menantu-menantu perempuannya mendukung dia. Dan Rut akhirnya kembali ke Betlehem bersama Naomi, karena ia tidak ingin melihat ibu mertuanya merana di hari tuanya.
2. Dalam pertemuan Rut dengan Boas yang pertama kali Rut 2:1-23
Kebaikan Boas kepada Rut melebihi apa yang lazim terjadi. Menantu dan mertua bersukacita bersama di dalam kebaikan Allah.
3. Dalam tindakan Boas terhadap Rut Rut 3:1-18
Sekali lagi kita melihat kebaikan Allah dalam hal ini. Sebenarnya Boas bukanlah sanak keluarga Elimelekh yang terdekat, namun ia berbaik hati kepada Rut dan bersedia menjadi "sanak penebus"nya.
4. Dalam hubungan perkawinan Rut 4:1-22
Boas menikahi Rut dan ia memberi Naomi seorang cucu laki-laki yang akan menjadi kakek Raja Daud, cikal bakal keturunan kerajaan Israel.
Kitab ini mengajarkan bahwa kasih yang tulus kadang-kadang memerlukan pengorbanan yang ikhlas pula. Tanpa mempedulikan keuntungan kita dalam kehidupan ini, kita dapat hidup sesuai dengan perintah Allah.
Kasih yang tulus dan kebaikan akan mendapat balasan. Allah melimpahkan berkat kepada mereka yang ingin hidup taat.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak semua komentar kami tampilkan, hanya komentar yang bermuatan positif bagi kami dan pembaca yang akan kami tampilkan.
Berkomentarlah dengan bijak..