"Orang banyak" dalam catatan keempat Injil, selalu digambarkan sebagai kerumunan rakyat jelata yang tak berdaya, sakit, lapar dan dahaga akan kebenaran (Yoh. 6:2; Mat. 8:1, 19:2, 20:29; Mar. 5:21-24; Luk. 5:15, 7:11). Mereka ini selalu mengikut ke mana pun Yesus pergi. Hati Yesus yang penuh belas kasihan selalu tergerak oleh mereka- yang disebut-Nya "kumpulan domba yang tak bergembala". Tentu Yesus dan para murid sudah sangat letih setelah seharian mengajar dan menolong orang banyak. Namun Dia selalu punya hati bagi mereka.
Orang banyak itu berencana mengadakan revolusi untuk memaksa Yesus menjadi raja mereka (Yoh. 6:15). Tak terkecuali para murid pun memimpikan pulihnya kejayaan kerajaan Israel (Kis. 1:6). Sehari sebelum Yesus ditangkap dan disesah, orang banyak ini membentangkan jubah, melambaikan daun palem, dan berteriak, "Hosana! Terpujilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" (Yoh. 12:13). Namun sejenak kemudian orang banyak ini telah terprovokasi oleh berita yang dipelintir-bahwa Yesus adalah penyesat dan penghujat Allah, yang layak disalibkan. Bahkan mereka berkeras akan menanggung darah-Nya yang tak bersalah, sampai ke anak cucu mereka (Mat. 27:25). Mengerikan!
Kita jangan mudah terpesona pada kerumunan orang banyak yang memujamu, atau pada keahlian pengerah massa yang bisa mengumpulkan dan mempengaruhi massa. Sebab, Anda akan terperanjat bila mereka membalikkan punggung dan berteriak, "Salibkan dia". Belajarlah setia mengiring Yesus, walau hanya sendiri.
Tetap ku ikut walau sendiri, tetap ku ikut walau sendiri, ku tak ingkar, ku tak ingkar.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak semua komentar kami tampilkan, hanya komentar yang bermuatan positif bagi kami dan pembaca yang akan kami tampilkan.
Berkomentarlah dengan bijak..