Penampakan Yesus pasca-kebangkitan, tampaknya tidak membuat para murid langsung percaya. Mereka terkejut, takut, dan malah menyangka melihat hantu (ay. 37). Sampai Yesus sendiri menegaskan kehadiran-Nya dengan menunjukkan tangan dan kaki yang berlubang paku (ay. 38-40). Sekejap Yesus pun mengalihkan momen kebingungan itu dengan menanyakan kepada mereka, apakah ada makanan atau tidak (ay. 41-43). Sambil makan, Yesus menjelaskan pada mereka tentang kebenaran Kitab Suci (ay. 44) dan, agar mereka paham, Dia membukakan pikiran mereka (ay. 45), memampukan mereka memahami berita pertobatan dan pengampunan dosa (ay. 47). Tanpa pencerahan tersebut, Kitab Suci pastilah akan menjadi aksara biasa belaka bagi mereka.
Kitab Suci banyak berisi maksud Allah yang sulit dicerna oleh logika kita. Saat merenungkan firman-Nya, kita dapat berdoa memohon Tuhan memberikan pengertian. Kiranya firman yang kita renungkan mengarahkan kita kepada maksud Tuhan yang sebenarnya sehingga kita tidak salah langkah.
Mintalah pertolonganNya untuk membuka pikiran kita yang terbatas.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak semua komentar kami tampilkan, hanya komentar yang bermuatan positif bagi kami dan pembaca yang akan kami tampilkan.
Berkomentarlah dengan bijak..