Roma 4:6 bahwa orang yang bahagia adalah orang yang dibenarkan oleh Allah. Catatan sejarah dari orang-orang percaya mengungkap bahwa bahagia adalah ciri utama mereka, yang diekspresikan melalui sukacita. Termasuk ketika menghadapi penganiayaan, mereka menderita tetapi bahagia dan bersukacita. Perkataan Kristus yang mengatakan, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dengan berlimpah-limpah." (Yoh. 10:10b), menjadi nyata dalam hidup mereka. Tapi banyak dari kita tidak mengalami hal serupa, kadang-kadang kesedihan dan sungut-sungutlah yang mewarnai hidup kita.
Pemazmur mengungkap rahasia di balik itu adalah hidup orang benar. Orang benar akan selalu bahagia di setiap "musim" kehidupan. Orang benar akan tetap bersukacita walaupun keadaan tidak berpihak kepada mereka. Pemazmur mengumpamakannya seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buah pada musimnya dan yang tidak layu daunnya. Tak hanya itu, ada jaminan bahwa apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Lalu bagaimanakah menjadi orang yang dibenarkan? Firman Tuhan menyatakan bahwa seseorang dibenarkan itu bukan karena perbuatan baiknya tetapi karena iman. Iman kepada Yesus Kristus. Beriman kepada Kristus artinya menerima Dia sebagai Juru Selamat dan memercayakan hidup kepada-Nya. Salah satunya dengan merenungkan Firman-Nya siang dan malam. Merenungkan Firman-Nya berarti menjadikannya standar hidup. Dengan demikian kita akan disebut orang berbahagia karena hidup dalam kehendak-Nya.
Berbahagia pada situasi apapun adalah ciri orang beriman pada Allah.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak semua komentar kami tampilkan, hanya komentar yang bermuatan positif bagi kami dan pembaca yang akan kami tampilkan.
Berkomentarlah dengan bijak..