Merupakan film kisah nyata Bart Millard, vocalis band MercyMe
Film ini berdasarkan cerita dibalik lagu I Can Only Imagine - MercyMe, lagu Kristen kontemporer terlaris sepanjang masa, lagu yang membawa harapan kepada banyak orang dan kini kisah dibalik lagu tersebut diceritakan.
Garis besar film ini berkisah tentang seorang penyanyi dari sebuan band Kristen MercyMe. Sebelum berada dimasa emasnya dia sudah melewati peristiwa yg tidak akan pernah dilupakan dalam hidupnya. Peristiwa menyakitkan tersebut yaitu saat kepergian sang ayah karena sebuah penyakit kanker yg dialaminya. Namun Bart tidak terus larut dalam kesedihan, dia mampu bangkit dan membuat sebuah lagu yg terinspirasi dari sang ayah yang begitu dia cintai. Lagu tersebut berjudul I Can Only Imagine, hingga pada akhirnya lagu tersebut menjadi hits dan populer.
Oia untuk soundtrack ada 40 lagu, namun tidak semua menjadi original soundtracknya, ada beberapa lagu yang yg cuman ada di film dan trailer.
Film yg diarahkan dengan baik, diproduksi dengan begitu indah yang mampu melengkapi kekuatan ceritanya. Ini film juga sangat dihidupkan oleh para pemeran, yang semuanya tampak sempurna untuk peran mereka. Kinerja yang solid dari mereka benar-benar membawa luka, rasa sakit dan emosi. Hubungan yg terputus, rekonsiliasi dan penebusan akhir, semua itu sangat emosional tapi membawa harapan.
Film dibalik lagu ini benar-benar membawa pesan perubahan pengampunan, pengharapan dan penebusan hidup yang sesungguhnya hanya bisa ditawarkan oleh Yesus.
Bahkan penonton pada angket CinemaScore memberi film ini nilai rata-rata "A+" dari skala A+ sampai F, salah satu dari tidak sampai 80 film dalam sejarah yang memperolehnya.
Sepertinya film ini tidak tayang di Indonesia.
Film ini berdasarkan cerita dibalik lagu I Can Only Imagine - MercyMe, lagu Kristen kontemporer terlaris sepanjang masa, lagu yang membawa harapan kepada banyak orang dan kini kisah dibalik lagu tersebut diceritakan.
Garis besar film ini berkisah tentang seorang penyanyi dari sebuan band Kristen MercyMe. Sebelum berada dimasa emasnya dia sudah melewati peristiwa yg tidak akan pernah dilupakan dalam hidupnya. Peristiwa menyakitkan tersebut yaitu saat kepergian sang ayah karena sebuah penyakit kanker yg dialaminya. Namun Bart tidak terus larut dalam kesedihan, dia mampu bangkit dan membuat sebuah lagu yg terinspirasi dari sang ayah yang begitu dia cintai. Lagu tersebut berjudul I Can Only Imagine, hingga pada akhirnya lagu tersebut menjadi hits dan populer.
Oia untuk soundtrack ada 40 lagu, namun tidak semua menjadi original soundtracknya, ada beberapa lagu yang yg cuman ada di film dan trailer.
Film yg diarahkan dengan baik, diproduksi dengan begitu indah yang mampu melengkapi kekuatan ceritanya. Ini film juga sangat dihidupkan oleh para pemeran, yang semuanya tampak sempurna untuk peran mereka. Kinerja yang solid dari mereka benar-benar membawa luka, rasa sakit dan emosi. Hubungan yg terputus, rekonsiliasi dan penebusan akhir, semua itu sangat emosional tapi membawa harapan.
Film dibalik lagu ini benar-benar membawa pesan perubahan pengampunan, pengharapan dan penebusan hidup yang sesungguhnya hanya bisa ditawarkan oleh Yesus.
Bahkan penonton pada angket CinemaScore memberi film ini nilai rata-rata "A+" dari skala A+ sampai F, salah satu dari tidak sampai 80 film dalam sejarah yang memperolehnya.
Sepertinya film ini tidak tayang di Indonesia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tidak semua komentar kami tampilkan, hanya komentar yang bermuatan positif bagi kami dan pembaca yang akan kami tampilkan.
Berkomentarlah dengan bijak..